About

SEJARAH BERDIRINYA MASJID AL-IKHLAS

Masjid Al-Ikhlas adalah salah satu masjid yang ada di desa Sumberaji. Masjid ini tepatnya berada di dsn. Bulak ds. Sumberaji Kec. Sukodadi Kab. Lamongan. Masjid Al-Ikhlas berdiri pada tahun 1953, data tersebut diambil dari sebuah tulisan di masa lampau. Masjid Al-Ikhlas didirikan setelah kemerdekaan Republik Indonesia. Sekalipun indonesia telah merdeka, yang terjadi di masyarakat pedesaan khususnya masyarakat desa Sumberaji banyak yang tidak mengenal tentang Islam. Bahkan, tradisi-tradisi yang digunakan adalah tradisi agama Hindu dan Budha. Budaya-budaya yang menonjol di masa itu bukanlah agama, melainkan kesenian tradisional, seperti tayup, gambyong, sedekah bumi, ritual-ritual di makam atau yang ada kaitannya dengan nyai danyang.

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1959 Islam mengalami kebangkitan di desa Sumberaji ketika ada salah satu tokoh budaya bernama Wongso Setu yang meninggal dunia. Ketika masyarakat mengurus jasad Wongso Setu, atas izin Allah ia dihidupkan kembali ke dunia. Kemudian ia menceritakan apa yang ia alami. Ia baru saja melewati lautan atau berenang di atas kali yang keruh (nanah). Kemudian ia berwasiat kepada anaknya, agar semua keluarga dan masyarakat diajak memeluk agama Islam. Setelah 40 hari, Wongso Setu kembali dipanggil oleh Allah Swt.

Sejak saat itu, muncul lah tokoh-tokoh para pemuda yang membangkitkan ajaran Islam di desa Sumberaji. Islam berkembang semakin pesat, saat terjadinya peristiwa G30-SPKI. Saat itu ada SUPERSEMAR (surat perintah sebelas maret) yang mengakibatkan banser-banser bangkit melawan gerakan PKI  dan Islam semakin berkembang pesat saat berdirinya para kyai-kyai di desa Sumberaji khususnya dsn. Bulak, agar Islam berkembang maka tokoh-tokoh mendatangkan kyai-kyai dari luar lamongan yang juga pendiri masjid Al-Ikhlas. Beliau adalah Kyai Nur Hasan, dan Kyai Abu Bakar (Jombang).

Tokoh-tokoh penting pendiri masjid Al-Ikhlas di desa Sumberaji adalah bpk Muhammad Kasian (alm), mbah Ramijo (alm), mbah Tarno (alm), dan mbah saitun. Kemudian salah satu cara untuk mengembangkan Islam di desa Sumberaji, orang tua dahulu menikahkan anaknya dengan para ulama, kyai, dan alhamdulillah Islam di desa Sumberaji berkembang hingga saat ini.

Asal mula pemberian nama masjid Al-Ikhlas dikarenakan pada masa itu masyarakat cenderung memikirkan kekayaan dan harta. Jadi, ketika dimintai iuran untuk kepentingan masjid masih banyak yang tidak memberikan kontribusi. Oleh karena itu, tokoh-tokoh pendiri mencari orang-orang yang ikhlas saja dalam harta, fikiran, dan tenaga. Dengan demikian tokoh pendiri masjid bersepakat memberi nama masjid Al-Ikhlas.

Belum ada Komentar untuk "SEJARAH BERDIRINYA MASJID AL-IKHLAS"

Posting Komentar